BAB II
PEMIKIRAN DASAR REHABILITASI RUANG KELAS.
A. Pengertian Rehabilitasi
Ruang Belajar.
Rehabilitasi Ruang
Belajar bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dalam rangka upaya penuntasan Program Wajib Belajar Pendidikan
Dasar 9 Tahun yang Bermutu. Rehabilitasi Ruang Belajar dapat dilaksanakan bagi
ruang-ruang yang memiliki tingkat kerusakan
berat (46%-65%) sedangkan tingkat kerusakan total
bila melebihi 65%
B . Pemahaman Umum Teknis :
Bangunan sekolah
adalah salah satu fasilitas umum yang
harus memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan memiliki usia pemakaian minimum 20 tahun .Untuk memenuhi
persyaratan tersebut maka perlu dijelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan
antara lain:
1.
Pengertian Rehab Ruang Kelas
Umum
Beberapa pengertian yang perlu diperhatikan dalam rehabilitasi bangunan
gedung sekolah ialah :
v Fungsi :
Bangunan harus dapat mewadahi kegiatan belajar mengajar/BM didalamnya dan berfungsi dengan
baik
v
Kekuatan :
Bangunan harus memiliki struktur yang
kuat /kokoh untuk melindungi siswa dari bahaya keruntuhan dan merasa tenang tinggal didalamnya.
v Keawetan :
Bangunan harus dibuat/direncanakan masa layan yang
panjang , 20 tahun. Sehingga membuat siswa tentram
didalamnya.
v Kesehatan :
Bangunan harus direncanakan dengan
memperhatikan kebersihan dengan
kesehatan lingkungan.
2. Klasifikasi
Jenis Perbaikan :
Perbaikan
bangunan dapat dibagi dalam 3 (tiga) kategori :
v Rehabilitasi
:
Perbaikan sebagian
bangunan yang rusak dengan
o
Fungsi
tetap
o
Struktur
tetap
o
Arsitektur tetap
v
Renovasi :
Perbaikan sebagian bangunan yang rusak dengan Fungsi
tetap/tidak tetap, arsitektur dan struktur berubah
v
Restorasi :
Perbaikan sebagian
bagnunan yang rusak dengan
Fungsi
tetap/tidak tetap, arsitektur tetap, struktur berubah
- Penggolongan
tingkat kerusakan :
Perbaikan bangunan diukur dari tingkat
kerusakannya dapat digolongkan menjadi 2 (dua ) yaitu :
v Perbaikan dengan tingkat Kerusakan Berat:
o
Kerusakan pada struktural utama / kolom, balok slof, dan Non struktural,
yang bila diperbaiki kembali pada
fungsi awal.
o
Biaya perbaikan dibatasi Max
45 % - 65 % dari biaya pembangunan RKB
v Perbaikan dengan tingkat kerusakan TOTAL
:
o
Kerusakan pada
komponen
Struktur maupun non
struktur, yang parah sekali.
o
Biaya perbaikan diatas 65 % dari biaya pembangunan RKB.
Masa Layan
20 tahun :
Pada umumnya
bangunan gedung sekolah direncanakan dapat
berfungsi selama Masa layan 20 tahun.
Setiap
kerusakan diusahakan terdeteksi sedini mungkin, satu kerusakan dapat merembet,
memicu dan memperparah kerusakan lainnya . Semakin dini perbaikan dilakukan, semakin kecil biaya
perbaikan yang diperlukan pada gambar dibawah diperlihatkan :
Perbaikan I pada umur 1
Perbaikan II pada umur 2 mampu Agar bangunan yang semula tidak mampu, menjadi bertahan sampai selesai masa layan 20 tahun.
Garis kurva menunjukkan semakin tinggi biaya perbaikan jika
tidak segera dilakukan perbaikan
Perbaikan : I Umur T
1
II
Umur T 2
Kurva : Bila tidak
segera diperbaiki biaya perbaikan makin
tinggi
4.
Kekokohan Struktur Bangunan
Untuk menunjang Masa Layan 20 Tahun, diperlukan struktur
yang kokoh dan kaku. Komponen struktur yang meliputi :
–
Sloof 15/20
–
Kolom selasar 15/20
–
Kolom praktis 15/15
–
Kolom struktur15/25
–
Ring balk beton15/20
–
Balok Gantung 15/20
Axonometri
Ruang Kelas TK
- Panduan Perhitungan tingkat Kerusakan tiap Komponen
Bangunan
- Contoh Format
ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN RUANG SEKOLAH SD
- Contoh-contoh
Kerusakan Komponen Bangunan
v Pondasi:
Retak diagonal
pada tembok dari atas ke bawah tetapi lantai keramik
pada tembok tidak melendut, maka
:
o
Perbaikan
dilakukan dengan perbaikan pemasangan sloof beton bertulang sepanjang tembok
yang bersangkutan.
FOTO FOTO
Tembok
retak diagonal Detail
Pondasi, Gambar Sloof
v Struktur Beton
Bila tidak ada
struktur beton, dan yang ada hanya konstruksi kayu, FOTO
Konstruksi Kayu/non beton
v Atap
Konstruksi atap terdiri dari 3 (tiga)
komponen besar dengan bobot:
–
Kuda
– kuda : 6,2%
–
Kaso/reng : 7,6%
–
Penutup Atap/genteng : 5,2%
19% , jadi kuda2 menjadi
focus
rehabilitasi.
v Genteng
Bila genteng kusam, berjamur, warna
tidak merah prinsip daur ulang
dapat
dilaksanakan yaitu :
–
Genteng
diturunkan, dikerok, dicat ulang genteng, dipasang lagi kerusakan diperkirakan 30%
FOTO
Genteng
daur ulang
v Kaso Reng
– Bila kaso reng
dibuat dari bambu, maka diganti total dengan kaso/ reng dari kayu
FOTO
Kaso reng bambu
Wuwungan
melendut .
v Kuda-kuda
•
Konstruksi
kuda – kuda yang standar/ataupun alternatifnya dengan detil – detil adalah
seperti gambar dibawah
•
Ukuran balok minimal harus 8/12
– Bila kuda – kuda menyimpang dari konstruksi standar seperti gambar dibawah harus
dilengkapi .
Gambar Kuda – kuda
|
BAB III
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN .
Pemahaman tentang beberapa item pekerjaan pembangunan.
item
pekerjaan adalah pengelompokan kegiatan yang diklasifikasikan
sesuai komponen-komponen yang ada dalam kontruksi bangunan.
Item-item
pekerjaan tersebut antara lain adalah :
1) Pekerjaan Galian dan Urugan Tanah.
Pekerjaan galian dan urugan (untuk pemasangan pondasi )
dilaksanakan
setelah pengukuran dan pemasangan bouwplank atau patok/tanda selesai.
Kedalaman galian tanah untuk pondasi
tergantung struktur tanah Pekerjaan
galian dan urugan tanah ini biasanya dilakukan dengan tenaga manusia dan
dilaksanakan mengikuti bouwplank yang sudah dipasang.
2) Pekerjaan Pondasi
Setelah pekerjaan
galian selesai pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan
pondasi. Pekerjaan pondasi bobotnya antara 8-12 % dari total biaya
pembangunan, namun setelah selesai tidak
terlihat karena tertimbun didalam tanah. Jenis pondasi yang paling umum
dipakai adalah pondasi batu kali .
Pengertian Pondasi
:
Pondasi merupakan bagian bangunan yang menghubungkan Bangunan
dengan tanah, yang menjamin kestabilan
bangunan terhadap terhadap
beban-beban yang harus dipikul
Fungsi :
o
Sebagai kaki
bangunan atau alas bangunan.
o
Sebagai penahan
bangunan dan meneruskan Beban dari atas kedasar tanah yang cukup
kuat.
o
Sebagai penyangga
agar kedudukan bangunan stabil.
Syarat-syarat
yang harus dipenuhi pekerjaan Pondasi adalah:
o Lantai dasar
pondasi harus bersih dari kotoran
o Pasangan pondasi
merupakan konstruksi lajur atau menerus dibawah seluruh dinding bata bangunan.
o
Urutan pekerjaan pondasi meliputi :
1) Pelaksanaan
pekerjaan anti rayap.
2) Lapisan pasir yang
dipadatkan setebal 10 cm
3) Pasangan batu
kosong(tanpa adukan) setebal 20 cm dipasang tegak lurus(“aanstamping”)
selebar ukuran tercantum, pasangan batu kali sesuai ukuran tercantum dalam
gambar, dengan adukan 1PC/semen:5 Pasir, sedangkan bagian atas pondasi
(setinggi 20 cm) diberi adukan trasraam dengan campuran
1PC/semen:2 Pasir.
4) Pemasangan stek
antara pondasi batu belah dan sloof beton tiap jarak 1,5 m demikian juga
stek-stek besi pada titik=titik kolom.
5)
Pasangan sloof
adalah pasangan beton bertulang ukuran 15/20
cm yang terletak diatas pasangan pondasi.
6)
Urugan tanah
kembali.
3)
Pekerjaan beton bertulang.
Bagian-bagian bangunan yang akan dibangun
yang merupakan pekerjaan
beton bertulang terutama adalah sloof,kolom
balok dan ringbalk harus
dilaksanakan secara hati-hati sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku.
Campuran yang dipakai untuk pembuatan beton
yaitu semen, pasir dan koral
dengan
perbandingan 1:2;3.
No
|
Jenis Komponen
|
dimensi
|
Penulangan
|
1.
|
Sloof
|
15/20
|
4Ø 12 sengkang Ø8 , 15-20
|
2.
|
Kolom Selasar
|
15/20
|
4Ø 12 , 2Ø 10 sengk.Ø 8, 15-20
|
3.
|
Kolom praktis
|
12/12
|
4Ø 10, sengkang Ø 8, 15-20
|
4.
|
Kolom struktur
|
15/25
|
4Ø 12 , 2Ø 10 sengk.Ø 8, 15-20
|
5.
|
Ringbalk
|
15/20
|
4Ø 12, sengkang Ø 8 , 15-20
|
6.
|
Balok Lintel
|
12/12
|
4Ø 12, sengkang Ø 8 , 15-20
|
|
1)
Lingkup Pekerjaan
:
o
Pabrikasi besi tulangan.
o
Pasangan bekisting.
o
Pengecoran beton.
o
Pembukaan bekisting.
2)
Pelaksanaan
Pekerjaan :
·
Pabrikasi besi tulangan.
-
Rencana
pemotongan besi tulangan ( ”cutting plan ”) harus berdasarkan gambar tertera pada gambar perencanaan yang
meliputi ukuran diameter tulangan(
sesuai tabel tersebut diatas) ,
ukuran panjang , jumlah potongan.
-
Pengikatan beuge/sengkang
l pada tulangan sloof, kolom dan balok harus memperoleh ikatan kuat dengan
jarak sesuai gambar .
·
Pekerjaan bekisting .
-
Menggunakan bahan
kayu kering, rata , lurus tak berlubang atau cacat lainnya.
-
Penguatan
bekisting khususnya kolom menggunakan kaso yang diikat kuat agar tidak berubah
posisinya selama pengecoran.
-
Ukuran beton
hasil pengecoran adalah ukuran jadi sesuai dimensi tertera
pada gambar Perencanaan.
-
Hasil pengecoran
harus rata sehingga tidak perlu ada perbaikan karena kropos dan sebagainya.
-
Sebelum dilakukan
pengecoran bekisting harus dibersihkan dari kotoran seperti potongan kayu .
Celah-celah antara papan harus ditutup rapat agar selama pengecoran air beton
tidak merembes keluar yang menyebabkan keropos.Papan bekisting sebelum
pengecoran harus disiram air dulu sehingga air dari campuran beton tidak
diserap ke papan bekisting sehingga beton tetap solid.
·
Pekerjaan Pengecoran beton.
-
Pengecoran beton
boleh dilaksaksanakan bila :
o
Pekerjaan bekisting telah semua
dilaksanakan baik kelurusan,
kekakuan
dan letak horizontaal maupun vertikaal.Ukuran dan letak tulangan harus sesuai
dengan gambar perencanaan termasuk pipa instalasi instalasi listrik yang
dipasang ”inbouw”.
o
Pekerjaan
pengecoran tidak boleh dilakukan terputus-putus. Apabila ada bagian yang
terputus sebelum bagian selesa,sehingga terjadi sambungan pengecoran maka
permukaan beton lama harus dibersihkan dan dikasarkan dan diberi ”Additive
Calbond ” sehingga ikatan
beton lama dan baru baik.
o
Apabila
digunakan beton seperti ”Ready Mix” , maka harus diupayakan selama pengangkutan tidak terjadi segregrasi/pemisahan
antara kerikil, pasir dengan campuran air dan semen pada waktu pengecoran
sehingga kualitas beton terjaga.
o
Pengecoran beton pada kolom harus
menggunakan corong dengan tinggi jatuh tidak boleh lebih dari
1m.
o
Semua beton
dipadatkan dengan ”vibrator ”, dengan
lama getaran tidak boleh menyebabkan
bahan beton terpisah dengan airnya. Jika tidak menggunakan ”vibrator” maka
dapat dipakai bambu bulat khususnya disudut kolom dengan ketukan pada
belisting secara perlahan-lahan.
o
Pengecoran tidak diperkenankan selama hujan
agar tidak terjadi segregrasi komponen beton.
BETON
KEKENTALAN
BETON ”SLUMP”
1.
Cerucut
terpancung (ADAMS) diisi dengan adukan beton, sambil ditekan ke bawah
dengan penyokongnya.
2.
adukan 3 lapis
sama tebal, ditusuk-tusuk 10 X
3.
diukur penurunan
terhadap tinggi semula,disebut : ”SLUMP”
Tabel : Nilai-nilai ”SLUMP” untuk
berbagai pekerjaan beton:
Pengangkutan adukan dari tempat
pengadukan ”Mixer” ke tempat pengecoran :
1.
tidak berakibat Pemisahan/disintegrasi dan kehilangan bahan-bahan
2.
beton yang sudah
lewat 1.5 jam (mengeras) tidak
boleh di pakai.
Penyambungan beton lama dan baru,
permukaan yang lama dibersihkan dan dibuat kasar, kemudian diberi ”Additive” (Calbond) untuk mengikat
· Pekerjaan Pembukaan
bekisting .
o
Pembongkaran bekisting baru dilaksanakan
setelah beton mengalami periode pengerasan yang lazimnya 28 har untuk plaat
dan 7/8 hari untuk kolom .
o
Cara pembukaan bekisting harus dilakukan
dengan hati2 untuk menghindarkan kerusakan pada beton.
o
Permukaan yang tidak rata harus diperbaiki
sehingga menjadi halus dan rapi
4. Pekerjaan
Dinding.
Pemasangan bata merah dapat
dilakukan setelah sloof yang sudah dicor telah mengeras dan dianggap cukup
memikul beban pasangan bata. Pelaksanaan bata merah dilakukan bersamaan dengan
kolom pengaku dan kosen.
1)
Lingkup Pekerjaan
:
o
Pasangan dinding bata merah.
o
Plesteran dan Acian.
2)
Pelaksanaan
pekerjaan :
o
Pasangan bata merah dilakukan dengan adukan sesuai gambar yaitu:
-
Adukan campuran 1PC:3Pasir
, untuk pasangan bata Trasraam setinggi
± 30
cm diatas pasangan sloof .
-
Adukan campuran 1
PC: 5 Pasir, untuk pasangan bata merah diatas trasraam sampai dengan pasangan bata dibawah ringbalk.
o
Pemasangan stek besi beton setiap jarak kebawah 75cm pasangan bata yang
berhubungan langsung dengan kolom dan kosen pintu/jendela.
o
Pelaksanaan pemasangan bata tidak boleh
melebihi ketinggian 1 m setiap hari, untuk menjamin hasil pasangan bata
yang stabil setelah pasangan bata mengering.
o
Pengecoran kolom beton dilakukan secara
bertahap disesuaikan dengan ketinggian pasangan bata agar ikatan antara pasangan bata dan kolom baik.
o
Menghadapi musim hujan sebaiknya plesteran
dipasang sesudah genteng dipasang.
o
Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan ,
dinding bata harus disiram dengan air
sampai jenuh agar air dalam campuran
plesteran tidak terserap kedalam dinding bata , sehingga plesteran kelak tidak
mengalami retak-retak setelah mengering.
Pembuatan
kepala
plesteran setiap jarak 1,0m untuk memudahkan agar menghasilkan
plesteran yang rata.
o
Untuk pemasangan “inbouw”, maka pekerjaan
plesteran dilakukan bersamaan dengan “sparring” pipa untuk instalasi listrik, untuk mencegah terjadinya bongkar
pasang.
o
Sebelum pekerjaan acian dilakukan , dinding bata harus
disiram dengan air sampai jenuh
agar air dalam acian tidak terserap dalam dinding bata untuk mencegah
retak-retak dikemudian hari
5. Pekerjaan
Pemasangan Plafond.
Pekerjaan pemasangan rangka plafond mengikuti urutan sebagai berikut :
1) Lingkup
Pekerjaan :
o
Pemasangan rangka
plafond.
3)
Pelaksanaan Pekerjaan
:
o
Untuk rangka
plafond diperlukan kayu Borneo super
atau setara ukuran 5/10 balok induk,
5/7 untuk balok anak dan 6/12 untuk balok penggentung rangka plafond.
o
Penggunaan bahan
kayu harus secukupnya sehingga rangka plafond benar2 kokoh dan stabil.
o
Bidang rangka
plafond satuan dimensinya adalah 50X100m.
o
Untuk setiap
jarak 3.00m harus dipasang balok
induk 5/10 kearah batang pendek.
o
Pertemuan antara
penutup plafond diberi naad sebesar 3 mm yang lurus dan rapat.
o
Pertemuan plafond
dan dinding ataupun lijstplank diberi lijst
kayu 1cmX 4cm.
6. Pekerjaan
Pengecatan
Perapihan atau penyempurnaan
pekerjaan yang pada hakekatnya telah selesai namun masih perlu
penyempurnaan misalnya : pintu yang tidak dapat dibuka/tutup dengan sempurna ,
cat yang masih kurang merata, plesteran retak-retak, plafond melendut.
1)
Lingkup Pekerjaan
:
o
Pengecatan dinding.
2)
Pelaksanaan
Pekerjaan :
o
Semua dinding yang akan dicat harus diplamuur atau didempul dari jenis sama dengan cat tembok.
o
Penghalusan dilakukan dengan amplas hingg
licin dan rata.
o
Pengecatan dilakukan minimal 3X dengan kuas atau rollaag
o
Semua pekerjaan cat yang tidak rata,
belang,pecah2 serta masih tipis harus diulang dan diperbaiki
7. Pekerjaan
pemasangan lantai keramik.
Pekerjaan pemasangan lantai keramik
meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1) Lingkup
Pekerjaan :
o
Pekerjaan
pemasangan lantai keramik.
3)
Pelaksanaan
pekerjaan :
o
Sebelum
pemasangan lantai keramik harus dilakukan pengurugan dan pemadatan tanah
sedemikian rupa sehingga peil lantai keramik yang akan dipasang sesuai dengan
yang direncanakan yaitu ±0.00 .
o
Diatas lapisan
tanah tersebut dihamparkan lapisan pasir urug yang dipadatkan setebal 5
cm.yang akan digunakan sebagai alas lapisan keramik.
o
Diatas lapisan tanah yang dipadatkan itu
dibuat kepala pasangan agar dihasilkan lantai kerja yang rata.Lantai
kerja dibuat dari adukan dengan campuran 1:3:5 setebal 5 cm.
No comments:
Post a Comment