TUGAS RANGKUMAN
PENDIDIKAN SENI DI SD (PDGK 4207)
MODUL 1 - 4
Oleh
:
FULAN
NIM
: 00000000
PROGRAM STUDI SI PGSD
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TERBUKA
UPBJJ BOGOR
POKJAR LEUWILIANG
2020
MODUL 1
WAWASAN SENI
1.
Kegiatan
Belajar 1
Hakekat Seni
Istilah seni berasal dari istilah “sani” dalam
bahasa Sansekerta yang berarti pemujaan, pelayanan, donasi. Permintaan atau
pencarian dengan hormat dan jujur (Sugriwa, 1957 : 219-133). Tapi ada juga yang
mengatkan seni berasal dari bahasa Belanda “genie” atau jenius.
Atau versi yang lain, seni disebut “clipa” yang berarti
berwarna (ata sifat) atau pewarna (kata benda), kemudian berkembang
menjadi cilpacastra yang berarti segala macam kekriyaan (hasil
keterampilan tangan) yang artistic (Soedarso, 1988:16-17). Dalam perkembangan
selanjutnya dari asal kata seni muncul berbagai pengertian seni, yaitu (a) seni
sebagai karya seni (work of art), (b) seni sebagai kemahiran (skill)
,(c) seni sebagai kegiatan manusia (human activity).
Pengertian seni sebagai benda / karya
seni adalah bahwa seni atau keindahan adalah sesuatu yang
menghasilkan kesenangan, tetapi berbeda dengan sekedar rasa gembira karena
mempunyai unsur transendental atau spiritual (pendapat Joganatha).
Pemahaman seni sebagai kemahiran dimaknai seni
merupakan sebuah kemampuan dalam membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya
pencapai suatu tujuan yang ditentukan oleh rasio / logika atau gagasan tertentu
(pendapat Aristoteles).
Sementara
itu pengertian seni sebagai kegiatan manusia oleh Leo Tolstoy dikatakan bahwa
seni merupakan kegatan sadar manusia dengan perantara tanda – tanda lahiriah
tertentu untuk menyampaikan perasaan – perasaan yang telah dihayatinya kepada
orang lain, sehingga mereka kejangkitan perasaan yang sama dan juga
mengalaminya.
Seni
adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni.
Didalam seni terdapat simbol – simbol kehidupan yang memiliki makna mendalam
tentang hakekat hidup. Tari dengan ekspresi gerak, musik dengan bunyi dan suara
manusia, teater dengan ungkapan ekspresi gerak dan vokal, seni rupa dengan
berbagai media visual, semuanya memiliki gaya dan aliran yang beragam,
merupakan ungkapan ekspresi yang didalamnya sarat dengan simbol.
Secara
teori, seni dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu seni murni dan seni
terapan. Seni murni adalah penciptaan seni yang hanya mempertimbangkan fungsi
atau bentuknya, sedangkan seni terapan adalah penciptaan seni yang dirancang
untuk kepentingan tertentu diluar fungsi sebenarnya.
Menurut
Kihajar Dewantoro, seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari
hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan
manusia. Akhdiat K. Miharja yang mnyebutkan bahwa seni adalah kegiatan rohani
manusia yang merefleksi realitas (kenyataan) dalam suatu karya yang berkat
bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam
alam rohani si penerimanya.
Dalam aktivitas sehari-hari sebenarnya aktivitas
berkesenian selalu dialami manusia. Hanya saja terkadang kita tidak menyadari
atau merasakannya bahwa aktivitasnya merupakan bagian dari ekspresi seni yang
alami.
2.
Kegiatan
Belajar 2
Fungsi dan Kedudukan Seni dalam Kehidupan Masyarakat
A.
FUNGSI DALAM MASYARAKAT TRADISONAL
Dalam pemahaman umum, seni sering diartikan sebagai
hiburan. Konotasi inilah yang harus kta perjelas tidak hanya sebagai
media hiburan. Seni dalam pemahaman yang lebbih kompeks. Dapat diartikan
sebagai sarana legitimasi, ketika seni itu berada didalam istana (kraton).
Soedarsono mengungkapkan bahwa fungsi seni ada tiga, yaitu: 1) untuk
kepentingan acara spiritual, 2) sebagai hiburan pribadi, dan 3) sebagai
penyajian estetis atau tontonan. Secara umum fungsi kesenian di dunia ini ada
delapan, yaitu:
1. Pemujaan / Ritual
Fungsi seni untuk pemujaan berlangsung pada
masa ketika peradaban manusia masih sangat terbelakang. Kehidupan kesenian
waktu itu belum mengenal adanya instrumen musik, busana, dan gerak, tata
panggung dan lain-lainnya, seperti kesenian pada masa kini.
Kecenderungan seni ritual pada masa lalu
lebih menekankan pada misi daripada fisik atau bentuk. Tidak mengherankan kalau
bentuk seni ritual untuk pemujaan masih sangat sederhana, baik dari
aspek musik iringan, busana (kostum) serta rias, gerak, maupun penggunaan
dekorasi sebagai setting pertunjukan.
2. Tuntunan
Fungsi tuntunan lebih menyentuh pada misi yang
secara verbal diungkapkan. Pelaku seni dalam hal ini lebih dituntut untuk
menyampaikan pesan moral yang akan dicapai. Seorang dalang sebagai contoh,
harus mampu memernkan semua tokoh yang ada didalam kotak wayangnya.
3. Tontonan / Hiburan
Fungsi
seni sebagai tontonan atau hiburan tidak banyak membutuhkan persyaratan. Seni
untuk hiburan tidak terikat pada misi tertentu. Seni yang menghibur adalah seni
yang mampu memberi kesenangan pada seseorang / kelompok orang yang berada di
sekitar pertunjukan.
B. FUNGSI SENI DALAM MASYARAKAT MODERN
Fungsi seni dalam masyarakat modern berkembang sesuai
dengan kebutuhan masyrakat modern yang sangat beragam dan kompleks. Seni secara
jelas dapat dijumpai disetiap elemen dan situasi kehidupan. Mungkin di masa
lalu seni juga sudah mengusung fungsi berikut ini namun tidak tampil secara
jelas. Bagaimana fungsinya dalam masyarakat modern silahkan simak paparan
berikut.
1. Ekspresi / Aktualisasi Diri
Kecenderungan
fungsi pertunjukan untuk ekspresi atau aktualisasi diri ini merupakan
perwujudan dari semboyan seni untuk seni atau I’art pour I’art.
Tidak ada orang yang dapat mengganggu gugat ekspresi seni dalm penampilannya.
Kebebasan disini lebih menekankan pada pencapaian tujuan tertentu yang
diperjuangkan. Contoh seni instalasi, happening art, dan sejenisnya.
2. Pendidikan
Seni sebaai media pendidikan merupakan elemen mendasar
yang perlu dipahami. Hal ini karena esensi seni sebenarnya tidak dapat lepas
dari muatan edukatif. Dengan lain perkataan apa yang dituangkan kedalam
berbagai cabang seni merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan untuk membentuk
budi pekerti seseorang.
3. Industri
Fungsi seni sebagai industri lebih mengalah pada
tujuan aatau kepentingan tertentu untk mendukung suatu produk tertentu. Seni
untuk industri adalah sesuatu yang mampu memberi daya tarik pada produk yang
ditawarkan.
4. Seni Terapi
Seni untuk terapi di gunakan secra husus ntuk memberi
ketenangan batin seseorang yang sedang men derita secra psikis.dengan berolah
seni seseorang yan memiliki permasalahan atau tertekan jiwanya, akan terobati.
5. Komersial/Instant
Seni ntuk kategori sebagai alat mendatang kan ke
untungan (entertainment) ini bisa di buat menurut keperluan dan keinginan si
penanggap. apapun bentuk dan wujud kesnian itu asal mampu memenuhi keinginan
pembeli tidak yang masalah, walaupun kadang-kadang harus menimpa
pada norna estestis yang berlaku. Seni untuk fungsi ini terjsdi karena
permintaan yang paling banyak. Dunia pariwisata membuka peluang untuk
pengemasan jenis-jenis pertunjukan kemasan.
2.
Kegiatan
Belajar 3
Jenis – Jenis Seni
A.
Jenis – jenis
Seni
Seni dapat dibedakan menjadi 3 kelompok :
1. Seni pertunjukkan :dapat dikatakan
seni sesaat artinya hasil seni disajikan dan dihayati oleh penonton pada saat
bersamaan dan akan selesai stelah pertunjukkan berakhir.
2. Seni rupa ; merupakan seni yg
awet Karena hasil karya seni rupa dapat disajikan dihadapan penonton dan di
hayati sepanjang masa.
3. Seni sastra : seperti prosa dan puisi
Pada saat ini seni yang dianut di neger ini adalah “seni rupa dg gramatikal
barat” dikatakan demikian karena materi,tehnik dan mahzab yang dianutnya adalah
mahzab barat yang naturlis-perspektif-momenopname(NPM): “ gambar yang diambil
hanya dari satu arah,satu tempat,satu waktu, seperti memotret sebuah objek pada
satu titik waktu,dibekukan/dihentikan sehingga mejadi still picture dalam
sebuah bingkai.
B.
JENIS DAN RUANG LINGKUP SENI:
1.
Apresiasi
: upaya untuk pengenalan terhadap objek seni kepada masyarakat luas.
2.
Apresiasi
secara pasif : dilakukan ketika seseorang menyaksikan pertunjukkan atau
melihatt pameran tanpa ada tindakan untuk mengkritik atau menilai pertunjukkan
maupun pameran yang dilihat.
3.
Apresiasi
secara aktif : melibatkan agresian dalam kegiatan tertentu.
Missal : seorang ikut menari.
MODUL 2
Pengetahun Dasar Seni
1.
KEGIATAN
BELAJAR 1
UNSUR-UNSUR MUSIK
Yang
termasuk dalam unsur-unsur musik adalah bunyi beserta elemen-elemen yang
membentuknya, seperti ritme, melodi, harmoni, dan notasi musik. Berikut ulasan
unsur-unsur tersebut.
A. BUNYI DAN ELEMEN-ELEMENNYA
Musik merupakan bagian dari dunia bunyi, suatu
seni yang di dasarkan pada pengorganisasian bunyi menuru waktu. Kita membedakan
muik dari bunyi-bunyi lain dengan mengenali empat komponen bunyi yang musikal:
pitch, dinamik, warna suara, dan durasi.
1. Pitch
Pitch adalah tinggi rendah relatif yang terdengar dari
suatu bunyi. Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa adanya perbedaan pitch ini,
kata-kata yang kita ucapkan sperti sura robot, dan tidak akan ada musik seperti
yang kita kenal sekarang ini. Pitch suatu bunyi ditentukan oleh frekuensi dari
getarannya. Semakin cepat frekuensinya, semakin tinggi pitch. Sebaliknya
semakin lambat frekuensi, makin rendah pitch. Getaran frekuensi
diukur dalam cycle per detik. Pada piano, nada dengan frekuensi
tertinggi adlah 4.186 per detik dan terendah adalah 27 cycle per detik.
Demika juga misalnya dawai yang pendek dan tipis akan
menghasilkan nad ayan lebih tinggi dari pada daai panjang dan besar.
Alam musik, bunyi yang mempunyai pitch tertentu dinamakan nada. Dua
nad akan berbunyi berbeda jika mempunyai pitch yang berbeda. ‘Jarak’
pitch antara dua nada disebut interval. jika dua nada berjarak
i nterval oktaf, suaranya terdengar mirip.
Inteval oktaf adalah jarak antara nada pertgama dan
terakhir dalam satu tangga nada. Jarak antara nada tertinggi da terendah yang dapat
di hasilkan oleh vokal atau insyrumen dinamakan pitch range
2. Dinamika
Tingkat kekerasan dan kelembutan dalam musik dinamakan
dinamika, salah satu aspek bunyi. Kekerasan berhubungan dngan amplitudo getaran
yang dihasilkan bunyi. Ketika beberapa instrumen dimainkan lebih
keras atau lebih lembut, atau ad aperubahan pada instrumen –instrumen yang
dimainkan, akan dihasilkan perubahan dinamik. Prubahan ini dapat dibuat secara
mendadak atau bertahap.
Pemain musik dapat menekankan nada-nadanya dengan cara
memainnkan secara lebih keras dari pad nada-nada lainnya. Penekanan ini disebut
sebagai dynamic accent (tekanan dinamik). Sebagai elemen musik,
tanda-tanda dinamik tidak secara mutlak dapat disajikan dengan tepat . sebuah
nada memiliki tingkat dinamik dalam hubungan dengan nada-nada yang lain. Suara
terkeras dari sebuah biola masih lebih kecil di bandingkan dengan kerasnya
suara seluruh orkestra, dan bahkan lebih kecil lagi di bandingkan amplifier
suara grup rock. Tetapi ini dapat dikatakn sebagai for tissimo (sangat keras)
dalam konteks biola itu sendiri.
3. Warna Suara
Perubahan-perubahan pada dinamik sepert perbahan pada
warna suara menciptakan keberagaman dan kekontrasan. Ketika sebuah melodi
dimainkan oleh suatu instrumen kemudian dimainkan oleh instrumen lain, melodi
tersbut mempunyai efek ekspresi yang berbeda karena setiap instrumen mempunyai
warna suara sendiri.
Warna suara juga menciptakan rasa keterkaitan, yaiu
memudahkan pengenalan kemunculan kembali suatu melodi ketika
instrumen-instrumen yang sama memainkannya sewaktu-waktu dalam sebuah lagu.
Dalam kenyataannya, komposer sering membuat melodi dengan nada khusus yang ada
dalam pikirannya. Selain itu, arna suara dapat diubah dengan membuat variasi
jumlah instrumen atau suara yang menghasilkan melodi.
4. Ritme
Ritme merupakan unsur dasar dalam kehidupan. Kita
melihat perputaran siang dan malam, di dalm tubuh, kita merasakan rime selagi
kita bernafas, detak jantung, dan bunyi hak sepatu ketika berjalan.
Ritme pada dasarnya adalah suatu pola pengulangan
tekanan dan pelepasan. Dalam pengertian yang luas, ritme merupakan
aliran yang teratur dalam musik melalui waktu. Waktu dalam musik adalah sebagai
mana berlalunya waktu dalam beragam variasi. Hal ini juga tampak sebagaimana
berlalunya kecepatan dan intensitasnya.
Adanya ritme dalam musik akan menyangkut segala elemen
lainnya, baik pitch, warna suara dan dinamika. Aspek-aspek yang membantu ritme
adalah beat, metrum, dan aksen/sinkop berikut penjelasan dari ketiganya.
a. Ketukan (beat)
Beat (dibaca:bit) merupakan denyutan
(pulsa) rata dan berulang yang membagi musik dalam unit waktu yag sama. Dalam
musik, ketuk muncul antara tiap detik.
Kadang-kadang terdengar begitu kuat dan mudah untk
mengikutinya,tetapi juga agak sukar di ikuti membuat perasaan seolah mengambang
atau tanpa tujuan.
Beat musik diwujudkan/diperdengarkan dengan cara yang
berbeda-beda. Kadang beat diketukkan secara jelas dengan
bass drum seperti marching band. Kadang-kadang beat tidak begitu nyata
terdengar, misalnya pada alunan melodipermainan biola.
Beat merupakan latar belakang dimana komposer
menjadikannya sebagai pedoman dalam menempatkan nada-nada dengan berbagai
panjang pendeknya. Bet merupakan unit dasar waktu dimana semua nada dapat
diukur. Nada-nada dapat saja berakhir dalam sebagian, seluruh atau lebih dari
satu beat.
b. Birama
Dalam musik,
kita mengetahuo pola pengulangan ketukan yangbertekanan kuat dimana satu atau
lebih atau yang satu lebih ringan dari ketukan yang lainnya. Pengelompokan yang
teratur dinamakan birama.
Ada beberapa pola birama yang didasarkan pada jumlah
ketukan dalam sebuah birama. Jika sebuah birama mempunyai 2 beat, disebut duple
meter. Kita menghitung 1-2,1-2,1-2, dan seterusnya.
Pola 3 beat pada birama dinamakan triple meter.
Hitungannya 1-2-3,1-2-3, dan seterusnya.irama waltz mempunyai birama triple.
Pola birama dasar lainnya adalah quadruple meter, yang
mempunyai 4 ketukan pada setiap biramanya. Yang mempunyai 4 ketukan pada setiap
biram-nya. Biasanya downbeat muncul juga pada ketukan ketiga hanya
saja dia lebih ringan dari pada ketukan pertama. Hitungannya 1-2-3-4, 1-2-3-4,
dan seterusnya. Irama mars, jazz, dan rock biasanya mempunyai birama
quadruple. Sextuple meter mempunyai 6 ketukan pada setiap birama seperti
1-2-3-4-5-6. Dengan demikian sextuple meter merupakan kombonasi dari duple
meter dan triple meter. Melodi dalam sextuple meter sering membuat
rasa aliran yang halus.
Quintuple meter, memiliki 5 ketukan pada setiap birama
dan septuple meter dengan 7 ketukan pada setiap biramanya. Setiap metrum
tersebut menggabungkan duple meter dan triple meter.
c. Aksen dan Sinkop (syncope)
Sebuah nada yang bertekanan, pada umumnya dimainkan
lebih keras dari pada nada-nada lainnya, yaitu dengan mendapatkan akses yang
dinamis. Dalam hal ini suatu aksen akan muncul jika sebuah nada off-beat (yang
tidak seharusnya bertekanan) mendapatkan tekanan, yaitu ketika tekanan muncul
diantara dua ketukan.
Sinkopasi juga mucul jika sebuah ketukan ringan
mendapatkan teanan seperti 1-2-3-4, 1-2-3-4.
d. Tempo
Kecepatan dalam lagu, kecepatan in dinamakan tempo,
suatu konsep dasar dalam musik. Tempo cpat berhubungan dengan perasaan energik,
semgat, dan kegembiraan. Tempo lambat pada suasana tenang.tan da tempo biasanya
diletakkan pada sisi kiri dari partitur lagu. Seperti juga dinamik, istilah
dalam tempo menggunakan bahasa itali.
LARGO : sangat lambat, melebar
Grave : sangat lambat, khidmat
Adagio : lambat
Andante
: agak lambat
Moderato :
sedang
Allgreto
: cepat sedang
Allegro :
cepat
Vivace : dengan
hidup
Presto : sangat
cepat
Prestissimo : secepat
mungkin
Kata-kata yang menunjukkan kwalitas, kadang-kadang
ditambahkan pada tanda tempo untuk membuatnya lebih khusus. Dua istilah yang
sanngat umum adalah molto (banyak) dan non0molto (tidak terlalu banyak). Maka
kita mengenal istilah allegro molto (sangat cepat) dan allegro non- molto
(tidak terlalu cepat).
5.
Melodi
Melodi sangat mudah dikenali daripada didefinisikan.
Melodi adalah serangkaian nada-nada tunggal yang dikenali
ebagaisuatu kesatuan dan menyaluruh.Melodi yang bergerak dalam
interval-interval yang kecil dinamakan melodi melangkah, sedang yang bergerak
interval besar dinamakan melodi melompat. Yang dimaksud satu langkah adalah
jarak antara dua nada yang berdekatan dalam urutan tangga nada do-re-mi, dan
setrusnya. Misalnya nada do melangkah ke nada re, nada la melangkah ke nada
sol. Jarak yang lebih besar dari pada satu langkah dinamakan lompatan.
Kebanyakan melodi tersusun atas bagian yang
pendek yanng dinamakan frasa (phrase), yang mempunyai pola-pola nada dan ritme
yang serupa untuk membentuk kesatuan melodi. Frasa dapat timbul dalm bentuk
pasangan yang seimbanng, dimana yang pertama merupakan melodi
pembuka yanng berkesan kemunculan, diikuti oleh frasa kedua
merupakan melodi penutup. Frasa kedua dapat merupakan pengulangan dari yang
pertama tetapi mempunyai pengakhiran yang lebih konklusif dan mantap.
2.
KEGIATAN
BEALAJAR 2
UNSUR DASAR DAN ELEMEN KOMPOSISI TARI
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari
tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang
membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.
1. GERAK
Gerak didalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari.
Gerak tari adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari
gerak wantah (asli) ke gerak murni dan gerak maknawi. Gerak wantah yang telah
mengalami stilasi itu akhirnya dapat dilihat dan dinikmati karena menjadi
gerakan yang memiliki nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak maknawi).
Gerak wantah contohnya mencangkul, membatik dll.gerak wantah mudah dipahami
sebalikknya gerak murni dan maknawitidak mudah dipahamikarena sudah mengalami
proses stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan. Gerak murni
merupakan gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak
bermakna. Gerak maknawi adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah diubah menjadi
gerak indah yang bermakna.
2. UNSUR TENAGA
Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi :
a. intensitas berkaitan dengan kuantitas
tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak
b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara
tiba-tiba dan kontras
c. Kualitas berkaitan dengan cara
penggunakaan atau penyaluran tenaga.
3.
UNSUR RUANG : Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari
terbagi dua yakni ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang
tempat penari melakukan gerak.Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang
dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau
oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat.
4.
UNSUR WAKTU :Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun
gerak tari. Dalam unsur waktu ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan
tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan
detail gerak, ritme lebih mengarah pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan
yang dapat dicapai
B. Elemen Komposisi Tari
Dalam penyusunan karya tari
perlu kiranya dibekali dengan beberapa teori untuk membimbing sebagai penata
tari pemula. Adapun elemen-elemen komposisi tersebut: Gerak,Desain atas, musik,
tema, dramatik, desain lantai, dinamika, tata rias dan busana, properti,
komposisi kelompok, tata panggung, tata lampu dan tata suara.
1. Gerak
Pendapat para pakar tari yang tersebut di atas
menyatakan, elemen utama dari tari adalah gerak baik gerak di tempat (non
lokomotor) maupun gerak berpindah tempat (lokomotor). Gerak dalam tari
dibedakan menjadi 2 yaitu gerak murni dan gerakmaknawi.
Gerak murni adalah gerak yang sama sekali tidak mengandung
arti, sedangkan gerak maknawi adalah gerak yang mengandung arti. Dengan adanya
perbedaan gerak tersebut maka gerak dalam tari menurut
wataknya dibedakan mnejadi 2 yaitu gerak yang memiliki watak feminim dan watak
maskulin. Gerakyang feminim biasanya memiliki volume gerak yang lebih
kecil/sempit, sedangkan gerak maskulin memilki volume gerak yang lebih besar.
Jenis gerak feminim biasanya pada tari-tarian tradisional di Jawa banyak
dipakai pada tari halusan, sedang gerak maskulin banyak digunakan pada tari
gagahan dan pada tari Bali biasanya digunakan pada tari putra keras.
Pada umumnya gerak dalam tari diambil dari gerak
sehari-hari baik itu gerak yang dilakukan oleh manusia, binatang, alam (seperti
ombak, pohon ditiup angin, angin pusaran dan yang lainnya), dari semua
gerak-gerak tersebut mengalami perubahan /diperhalus (stilirisasi) dan distorsi
(dirombak) Gerak tari adalah gerak yang indah, maksudnya adalah yang dapat
menggetarkan jiwa yang melihatnya.
2. Tema
Tema adalah ide-ide pokok/ ide sentral. (Masitoh,
2005: 47). Dalam mengembangkan tema dapat dipilih dari berbagai topik yang
dipandang relevan.
Ada beberapa karakteristik tema antara lain:
1. Memberikan pengalaman langsung tentang objek bagi pemain.
2. Menciptakan kegiatan/kreasi sehingga pemain menggunakan
semua pemikirannya.
3. Membangun kegiatan yang berkaitan dengan minat
Desain atas merupakan desain yang dilihat oleh
penonton, yang tampak terlukis pada ruang yang berada di atas lantai. Desain
atas ini dapat pula dikatakan atau lebih tepatnya dengan istilah
pose dalam tari karena dilakukan di tempat. Oleh karenanya desain atas akan
lebih jelas nampak apabila dilihat dari satu arah penonton atau dari
depan.Menurut Soedarsono dalam bukunya yang berjudul pengantar pengetahuan dan
komposisi tari mengemukakan ada19 desain atas dan masing-masing memiliki
sentuhan emosional yang berbeda-beda. Adapun 19 dari desain tersebut sebagai
berikut.
a. Desain Datar
Desain datar adalah desain yang apabila dilihat dari
arah penonton, badan penari tampak dalam postur tanpa perspektif. Semua anggota
badan dalam postur mengarah ke samping.Desain datar inimemberikan
kesan konstruktif, ketenangan, kejujuran.
b. Desain Dalam
Desain dalam adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan
penari tampak memiliki perspektif yang dalam. Beberapa anggota badan seperti
kaki dan lengan diarahkan ke belakang, kedepan, ke samping, dan menyudut.
c. Desain Vertikal
Desain Vertikal adalah desain yang menggunakan anggota badan pokok yaitu
tungkai dan lengan menjulur ke atas atau ke bawah.
d. Desain Horisontal
Desain horisontal adalah desain yang menggunakan sebagian dari anggota
badan mengarah ke garis horisontal.
e. Desain Kontras
Desain kontras adalah desain yang menggunakan garis-garis silang dari
anggota badan atau garis-garis yang akan bertemu bila dilanjutkan.
f. Desain Murni
Desain murni adalah desain yang ditimbulkan oleh postur penari yang sama
sekali tidak menggunakan garis kontras.
g. Desain Statis
Desain statis adalah desain yang menggunakan pose-pose yang sama dari
anggota badan walaupun bagian badan yang lain bergerak.
h. Desain Lurus
Desain lurus adalah desain yang menggunakan garis-garis lurus pada anggota
badan seperti tungkai, torso, dan lengan
i. Desain Lengkung
Desain lengkung adalah desain dari badan dan anggota –anggota badan lainnya
menggunakan garis lengkung.
j. Desain Bersudut
Desain bersudut adalah desain yang banyak menggunakan tekukan-tekukan tajam
pada sendi-sendi seperti lutut, pergelangan tangan, kaki, dan siku.
k. Desain Spiral
Desain Spiral adalah desain yang menggunakan lebih dari satu garis
lingkaran yang searah pada anggota badan.
l. Desain Tinggi
Desain tinggi adalah desain yang dibuat dari bagian dada penari ke atas.
m. Desain Medium
Desain medium adalah desain yang dipusatkan pada daerah sekitar dada ke
bawah sampai pinggang penari.
n. Desain Rendah
Desain rendah adalah desain yang dipusatkan pada daerah yang berkisar
antara pinggang penari sampai lantai.
o. Desain Terlukis
Desain terlukis adalah desain bergerak yang dihasilkan oleh salah satu atau
beberapa anggota badan atau property yang bergerak untuk melukiskan sesuatu.
p. Desain Lanjutan
Desain lanjutan adalah desain yang berupa garis lanjutan yang seolah-olah
ada , yang ditimbulkan oleh salah satu anggota badan. Misalnya orang yang
menyuruh pergi cukup menggerakkan lengan dan
mengacungkan jari menunjuk pintu
q. Desain Tertunda
Desain tertunda adalah desain yang terlukis diudara yang ditimbulkan oleh
rambut panjang, rok panjang/lebar, selendang panjang dan sebagainya.
r. Desain Simetris
Desain simetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis
anggota badan kanan dan kiri berlawanan arah tetapi sama.
s. Desain Asimetris
Desain Asimetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis
anggota badan yang kiri berlainan dengan yang kanan.
4. Desain Lantai
Desain lantai adalah
garis-gasir dilantai yang dilalui oleh seorang penari di atas panggung atau
garis dilantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Dalam pembuatan desain
lantai garis menjadi bagian yang sangat penting dan menentukan dalam pengaturan
/penempatan penari di atas panggung.
Garis memiliki demensi memanjang , mempunyai arah dan mempunyai sifat.
.Secara garis besar garis dapat dibedakan menjadi 2 yaitu garis lurus dan garis
lengkung.
a. Garis lurus
Garis lurus dapat dibuat dalam bentuk diagonal , vertikal, dan horizontal.
Garis lurus memiliki arti simbolis kuat dan tegas, dan biasanya
banyak digunakan untuk tari-tarian yang mengungkapkan kegembiraan.
Garis lengkung dapat dibuat dalam berbagai bentuk seperti
lingkaran, setengah lingkaran dan sebagainya. Garis lengkung memiliki
arti simbolis lembut, lemah, dan romantis. Desain ini banyak digunakan
dalam tari-tarian religius karena dianggap mampu menyatukan tujuan /keinginan
dari masyarakat pendukungnya.
c. Garis lengkung dalam bentuk lingkaran dan setengah
lingkaran
Dalam pembuatan desain lantai garis berfungsi untuk memperjelas suatu
bentuk, maksudnya jika seorang penata tari menginginkan membuat garis diagonal
seorang koreografer sudah mempertimbangkan jumlah penari yang dibutuhkan agar garis
tersebut nampak jelas diagonal. Misalnya dilakukan oleh 5 -6 penari. Garis juga
dapat dipandang sebagai lambang/simbol misalnya garis horizontal dapat memberi
ekspresi ketenangan atau istirahat
5. Desain Musik
Musik adalah salah satu
elemen komposisi yang sangat penting dalam suatu penggarapan tari. Musik
merupakan teman yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena
antara musik dan tari merupakan dua perpaduan yang harmonis. Sebagai elemen
dasar dari musik adalah nada, ritme, dan melodi. Ritme adalah degupan dari
musik dengan aksen yang diulang-ulang secara teratur. Tempo adalah cepat
lambatnya irama. Melodi adalah susunan dari beberapa nada untuk membentuk satu
gending. Di dalam tari musik dibedakan menjadi dua yaitu musik internal dan
musik eksternal.
a. Musik Internal
Musik internal yaitu musik yang bersal dari diri penari, misalnya
tepuk tangan, hentakan kaki, nepuk dada, suara, tepuk paha, Contoh dalam tari
Saman dari Aceh, tari Kecak dari Bali.
b. Musik Eksternal
Musik eksternal yaitu musik yang berasal dari luar diri penari atau suara
yang dihasilkan oleh alat. Untuk musik eksternal ini bisa dari musik diatonis
atau pentatonis. Musik diatonis adalah alat musik yang menggunakan elektronik.
Sedangkan musik pentatonis adalah musik gamelan atau disebut juga musik
tradisional. Contoh tari sebagian besar tarian menggunakan musik eksternal
kalau di Yogyakarta misalnya tari Golek, tari Bedoyo, Srimpi, Klono Topeng dan
sebagainya.
Adapun fungsi musik dalam dalam tari
1)Sebagai iringan tari
2)Sebagai pemberi suasana pada garapan tari
3)Sebagai ilustrasi
6. Desain Kelompok
Komposisi kelompok adalah komposisis yang dilakukan oleh
sejumlah penari atau lebih dari satu orang penari.. Komposisi kelompok
dibedakan menjadi 2 yaitu kelompok kecil dan kelompok besar.
a.Kelompok kecil. Kelompok kecil terdiri dari 2 –4 penari
b.Kelompok besar 5 –10 orang bahkan bisa lebih.
c.Kolosal 50 lebih
d.Tari masal melibatkan orang lain di luar penari
Elemen-elemen komposisi kelompok yaitu Serempak, berimbang, berturutan,
bergantian, selang-seling, terpecah.
1)Serempak (Unison)
Gerak yang dilakukan oleh sejumlah penari secara bersama sama.
Pengaturan penari dengan pola serempak ini dianggap yang paling sederhana
karena dapat diatur dalam pola lantai garis lurus maupungaris lengkung.
Pengertian kelompok berimbang adalah pembagian jumlah jumlah kelompok kiri
kanan sama atau disebut juga simetris. Selain pembagian jumlah penari yang sama
antar kanan dan kiri sama bisa juga dilakukan dengan melakukan gerak antara
kanan kiri dilakukan oleh sisi tubuh yang berbeda.
3) Berturutan/bergantian (canon)
Desain berturutan adalah gerak yang dilakukan secara berturutan atau
bergantian. Misalnya gerak yang memiliki frase gerak enam belas hitungan dapat
dipecah menjadi frase empat hitungan.
4) Selang-seling (alternate)
Penggunaan desain kelompok selang-seling akan nampak menarik apabila pengaturan
penari dengan pengolahan level.
5) Terpecah (broken)
Seorang piñata tari hendaknya berhati-hati karena gerak dilakukan oleh
penari dengan bentuk heterogen tetapi nampak menjadi satu kesatuan dan saling
berhubungan satu dengan yang lainnya
7. Dinamika
Pengertian dinamika adalah
kekuatan dalam yang menyebabkan gerak menjadi hidup dan menarik dikatakan pula
dinamika adalah kekuatan, kualitas,kekuatan menarik , kekuatan /mendorong,
dinamika dapat dikatakan /diibaratkan sebagai jiwa emosionil dari
gerak.Pencapaian dinamika ini berkaitandengan penggunaan tenaga,ruang , dan
waktu.
8. Tata Panggung
Penggunaan properti yang
bervariasi juga bisa membantu memunculkan dinamika karena dengan berbagai macam
properti membantu seorang koreografer mewujudkan berbagai macam gerak.
KEGIATAN BELAJAR 3
Unsur dan Prinsip Seni Rupa
A. Unsur-unsur Seni
Rupa
Seni rupa dibangun oleh sejumlah
unsure yang membentuk kesatuan yang padu sehingga karyanya dapat dinikmati
secara utuh.
Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk
mewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur ini diantaranya antara lain
adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.
1. Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis
lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak,
putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari
macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan
keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan
kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu
sehingga dapat digunakan sebagai perlambangan, seperti:
- Garis tegak melambangkan
keagungan, kestabilan;
- Garis
miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;
- Garis
tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;
- Garis
halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
- Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan
lengkung.
- Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada
bidang, warna atau ruang
Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata
disebut warna. Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun,
meliputi warna merah, kuning, dan biru.
Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
Contoh:
· merah + kuning : jingga
· biru + kuning : hijau
· merah + biru : ungu
Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna
sekunder.
Contoh:
· kuning +
hijau : kuning kehijau-hijauan
· biru +
ungu : ungu kebiruan
· jingga +
merah : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna
putih dan hitam.
Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan
bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai
sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan
tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan
rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan
perabaan.
Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang
dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang
dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah
lukisan.
Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi
suatu bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi.
Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran
B. Prinsip Seni Rupa
Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni
rupa, yaitu:
· Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah
karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni
rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan
serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam,
tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang
memiliki kesatuan.
Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu
susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada
tiap-tiap sisi susunan.
Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara
teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang
diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna.
Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis,
sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan
jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.
Penekanan (kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya
dua unsur yang berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan
ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton
Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan
bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya
membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan
kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh
letaknya
Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang
berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.
MODUL 3
KEMAMPUAN DASAR DAN KARAKTERISTIK SENI ANAK SD
1.
Kegiatan Belajar 1
Kemampuan Dasar Anak Sekolah
Dasar
Perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu :
- Perkembangan kognitif, berhubung dengan perubahan – perubahan yang
terjadi pada cara – cara berfikir seseorang.
- Perkembangan personal, marupakan perubahan –
perubahan yang terjadi yang berkaitan dengan kepribadian.
- Perkembangan sosial, berhubungan dengan perubahan
– perubahan yang terjadi pada diri seseorang, antara individu yang satu
dengan lainnya.
- Perkembangan fisik, perubahan – perubahan yang
terjadi pada tubuh manusia.
Perkembangan yang terjadi pada individu disebabkan
oleh dua fakrot, yaitu :
Faktor pertumbuhan dan kematangan, perubahan – perubahan yang terjadi pada
individu secara alamiah dan spontan.
- Faktor belajar, perubahan – perubahan yang
terjadi dari interaksi individu dengan lingkungan sekitarnya.
- Anak Sekolah Dasar mempunyai karakteristik yang
khas dalam hal fisik maupun psikologis, khususnya dalam tingkat
intelektual, emosional, sosial, estetik, kreativitas dan daya perseptual
serta pertumbuhan fisiknya.
A. KEMAMPUAN INTELEKTUAN ANAK
Menurut peaget (woolfolk and Nicolich, 1984:51) ada empat faktor yang
mempengaruhi perkembangan manusia, yaitu :
- Kematangan, merupakan faktor paling dasar dalam
perkembangan berfikir manusia.
- Aktivitas, aktivitas berfikir seperti observasi,
oksplorasi, evalusi dan problem solving merupakan aktivitas berfikir yang
turut andil dalam membangun kemampuan berfikir anak.
- Transmisi sosial, pengalaman belajar dari orang
lain.
- Equilibration, faktor keseimbangan yang selalu
diupayakan dalam berfikir.
B. KONDISI EMOSIONAL ANAK
Emosi berbeda dengan perasaan (feeling) yang bersifat tenang dan tertutup.
Emosi menggambarkan suasana batin yang lebih dinamis, bergejolak dan terbuka.
Emosi sebagai aspek psikologis mempunyai ciri-ciri yang khsa, yaitu :
- Lebih bersifat subyektif dibandingkan dengan
peristiwa psikologis lainnya.
- Bersifat flukuatif. Emosi seseorang bisa
berubah-ubah tergantung dari situasi dan kondisi.
- Banyak bersangkut paut dengan peristiwa panca
indra.
Berdasarkan penyebab kemunculannya, emosi dikelompokkan menjadi dua macam
yaitu :
- Emosi sensoris, emosi yang ditimbulkan oleh
rangsangan dari luar tubuh.
- Emosi psikis, emosi yang kemunculannya mempunyai
alasan-alasan kejiwaan, perasaan intelektual, perasaan sosial., perasaan
estesis, dan perasaan spiritual.
C. KONDISI SOSIAL ANAK
Pada masa Sekolah Dasar, anak erangsur-angsur mulai menyadari
bahwa mereka merupakan bagian yang tak terpisahkan dari lingkungannya. Mereka
mulai menaruh perhatian pada orang lain disekitarnya. Mereka mulai mencari
teman akrab dan sudah mampu bekerja sama dengan mereka, mengikuti aturan –
aturan kelompok.
Dalam hal ini guru bisa memberikan pembelajaran secara berkelompok agar
anak didiknya dapat bersosialisasi dengan baik.
D. KONDISI PERSEPTUAL ANAK
Perseptual mengandung pengertian kombinasi antara kognitif dan
efektif. Secara intelektual, pada masa Sekolah Dasar anak sudah mampu mencerna
informasi yang berasal dari luar dirinya apabilah dihubungkan dengan hal-hal
yang sudah diketahuinya.
E. KARAKTERISTIK FISIK ANAK
Masa Sekolah Dasar adalah masa dimana anak berada dalam proses pertumbuhan
fisik yang sangat pesat. Pada masa ini anak menyukai kegiatan yang bersifat
fisik.
Kegiatan – kegiatan fisik ini dapat diarahkan pada permainan –
permainan kelompok yang dampaknya sangat baik bagi perkembangan sosial mereka.
F. KARAKTERISTIK ESTETIK ANAK
Perasaan estetik merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah yang dibawa anak
sejak lahir, ini berarti secara alamiah sesungguhnya seseorang itu sudah mampu
menangkap, mengalami atau merasakan keindahan yang ada disekitarnya.
G. KONDISI KREATIF ANAK
Bakat kreatifitas anak sudah dibawa anak sejak dari lahir. Jika anak dapat
difasilitasi dengan beragam teknologi pada zaman sekarang ono karena bakat
setiap anak berbeda – beda.
KEGIATAN BELAJAR 2
Karakteristik Seni Anak Sekolah Dasar
A. KARAKTERISTIK SENI ANAK SEKOLAH
DASAR
Karya seni
merupakan produk budaya manusia dari semua lapisan sosial, kelompok ethnis,
kurun waktu, jenis kelamin dan usia. Hasil karya seni sesungguhnya dapat
dipengaruhi dan bahkan dapat ditentukan oleh pelaku seni itu sendiri.
Aspek-aspek yang mempengaruhi itu adalah latar belakang, perkembangan fisik dan
mental, kebutuhan dan kesenangan dan lingkungannya
A. Karakteristik Suara Anak Usia SD
Media musik yang paling dekat dengan kita adalah suara
dan tubuh kita, bernyanyi dan bertepuk tangan itulah yang dimaksudkan. Suara yang
dihasilkan manusia memiliki suara yang berbeda-beda sesuai dengan alat
produksinya. Salah satu unsur yang membedakannya adalah ukuran alat produksi
suara, sehingga bisa dikelompokkan maka ada karakteristik suara manusia yang
dibedakan dari usia.
Menurut Andersen karakteristik suara anak dapat dikelompokkan menjadi 4
kelompok, berdasarkan karakteristik dan kemammpuannya:
Usia 4 – 5 tahun suaranya tersengar tipis, kecil dan ringan
Usia 6 – 7 tahun pada umumnya memiliki suara yang tinggi dan ringan, namun
ada juga yang bersuara rendah
Usia 8 – 9 tahun pada umumnya anak mulai dapat bernyanyi dengan nada yang
tepat
Usia 10 -12 tahun pada umumnya belum mengalami perubahan suara , suara
mereka masih terdengar jernih dan ringan.
B. Karakteristik Musik Anak
Musik anak harus sesuai dengan perkembangan fisik yang
mampu menjadikan dirinya sebagai media pengungkapan perasaan, pikiran, isi hati
anak. Karakter musik anak seyogyanya dapat ditemukan tidak hanya pada semua
aspek musik tetapi juga seperti; aspek bunyi, nada, ritme, tempo dan dinamik
serta ekspresi dan bentuk musik. Selain itu seyogyanya musik anak seyogyanya
mampu memberikan kesempatan bagi perkembangan kreativitas berfikir dan seni
(rasa keindahan) anak serta dunia anak. Berikut ini karakteristik yang
sebaiknya muncul dalam musik anak adalah:
1. Musik sesuai dengan minat dan menyatukan dengan kehidupan anak
sehari-hari.
2. Ritme musik dan pola melodinya pendek sehingga mudah diingat
3. Nyanyian atau lagu tersebut juga harus mengandung unsur musik lainnya.
4. Melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik.
C. KARAKTERISTIK GERAK ANAK
Karakteristik gerak fisik anak usia sekolah dasar
dapat dikatakan bersifat sederhana, gerakannya biasanya bermakna dan bertema
dimana tiap gerakan mengandung arti atau tema tertentu. Anak juga mampu
menirukan gerak binatang melalui pengamatannya.
D. KARAKTERISTIK SENI RUPA ANAK
Ada 4 aspek yang dapat digunakan untuk mengamati karya seni rupa anak,
yakni;
1. Aspek tipologi seni rupa anak
2. Aspek karakteristik seni rupa anak
3. Aspek periodisasi seni rupa anak
4. Aspek relevansi karakteristik seni rupa anak
Ada tiga tipe tipologi seni rupa anak; yakni tipe visual, tipe haptik dan
tipe campuran keduanya. Pada tipe visual, kemampuan daya tangkap indrawi sangat
menonjol sehingga anak mampu merekam objek aslinya termasuk proporsi,
perspektif, perbandingan serta detailnya. Pada tipe haptik, pengungkapan
suasana hati atau emosi sangat menonjol ketika mereka menuangkan objek kedalam
karya seni rupanya.
E. PERIODISASI SENI RUPA ANAK
Ada beberapa klasifikasi periodisasi seni rupa anak
diantaranya yang disodorkan oleh
1. Lansing mengelompokkan menjadi:
moreng (2-4 tahun), figuratif (3-12 tahun)
2.Lowenfeld dan Brittain yang
menghasilkan: Masa coreng moreng (2-4 tahun) naturalisme / pseudo
naturalistic (12-14 tahun) dan masa dewasa (14-17 tahun).
MODUL 4
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM BERKARYA SENI
1.
Kegiatan
Belajar 1
Pendekatan Teknologi Penciptaan Karya Seni
A.
Istilah
Teknologi
Istilah
teknologi sebenarnya sangat umum, istilah ini digunakan untuk menunjukkan
substansi keteknikan, berhubungan kinerja teknik terseebut tersusun secara urut
dari suatu yang terdiri dari komponen yang satu dengan yang lain harus
dirancang bergantian secara runtut.
Suatu karya seni mempunyai struktur: wujud (contour),
isi (content), dan tata laku (context). Ketiga struktur karya seni tersebut
saling berhubungan satu dengan yang lainnya ketika proses penciptaan
berlangsung.
B.
Cakupan
teknologi
Pada wujud teknologi terdapat prinsip: kerajinan,
rekayasa dan pengolahan. Kerajinan mempunyai dasar: keakapan, kecepatan,
ketepatan dan keterampilan. Jika seorang guru meminta siswa mencipta karya rupa
dengan prinsip teknologi maka hasil yang akan diperoleh dapat berupa:
Output :
karya rupa berteknologi
Outcome :
keterampilan (skill)
Dampak :
berpikir sistematis, tangguh, ulet, tepat dan disiplin.
C.
Model
Pemanfaatan Teknologi dalam Karya Seni
Dalam area teknlogi, prinsip keteknikan dapat digolongkan menjadi tiga
prinsip, yaitu:
a. Pemanfaatan
Teknologi Kerajinan Dalam Penciptaan Karya Seni
Pembelajaran teknologi kerajinan lebih memfokuskan kepada keterampilan
produksi, reproduksi, reproduksi yang diukur dari: kecepatan, ketepatan, dan
ekonomis serta keluasannya.
b. Pemanfaatan Teknologi
Rekayasa Dalam Penciptaan Karya Seni
Pemanfaatan teknologi rekayasa dapat dilihat pada keteknikan
dan dampak pembelajaran. Dampak keteknikan ebih mendorong keyakinan
mencipta melalui kecakapan mengurangi bahan dan menyusun alat sesuai dengan
sistem kinerjanya. Sedangkan dampak pembelajaran teknologi rekayasa
adalah keuletan menguraikan masalah, dan menyusun kembali permasalahan
mencipta karya seni.
c. Pemanfaatan
Teknologi Pengolahan Dalam Penciptaan Karya Seni
Pengukuran terhadap pengolahan adalah perilaku mengubah objek melalui
proses: pemasakan, reaksi, percobaan (treatment) secara cepat dapat
menghasilkan produksi ganda dan reproduktif.
KEGIATAN BELAJAR 2
Ruang Lingkup Penggunaan Teknologi
1. Teknoogi Sederhana Berenergi Manusia
Ada tiga jenis teknologi yang termasuk dalam teknologi sederhana ini yakni
teknologi putar, tarik, dan pukul.
a. Teknologi Putar
Teknologi putar berfungsi menggandakan, mempercepat kinerja, meringankan
beban seseorang dalam bekerja setiap saat. Namun setelah orang berteknologi,
karya itu membuat kinerja seseorang menjadi sangat bergantung kepadanya.
Misalnya: jam tangan.
b. Teknologi Tarik
Suatu contoh alat yang menggunakan teknologi tarik adalah sepeda kayauh.
Tarikan kekuatan pada sepeda terletak pada dikeluarkan oleh kekuatan kaki pada
waktu mengajuh. Semakin kuat penarikan kaki untuk memutar gigi depan, maka akan
semakin kuat pula tarikan pada gigi belakang dan laju sepeda pun semakin
kencang.
c. Teknologi Pukul
Contoh alat yang menggunakan teknologi pukul adalah alat musik genderang
((perkusi). Alat ini menimbulkan suara ketika dipukul oleh alat tertentu.
Tinggi rendahnya bunyi yang diciptakan oleh seseorang terletak pada besar
kecilnya tabung yang berongga.
2. Teknologi Sederhana
Berenergi Alam
a. Penggerak Berenergi Angin,
contohnya: kipas angin.
b. Penggerak Berenergi Air, contonhya:
baling-baling kapal.
3. Teknologi Tinggi
a. Motor penggerak berenergi
listrik
b. Teknologi Digital
Teknologi digital merupakan perkembangan mutakhir. Teknologi digital yang paling
banyak membantu manusia adalah komputer. Pemanfaatannya dalam penciptaan karya
seni rupa melalui: 1) program freehand drawing, 2) program corell draw, 3)
program (adobe) Photoshop, 4) program makromedia animasi, 5) powerpoint, 6)
program editing.
KEGIATAN BELAJAR 3
Rencana dan Laporan Kerja
Dalam teori
belajar, sekarang dikembangkan model belajar melalui kesalahan atau kesuksesan
yang dicapai pada awalya, selanjutnya dikembangkan menjadi rancangan kerja.
Rancangan kerja ini ditulis dalam skema ataupun menggunakan daftar isian. Dasar
pemikiran penulisan gagasan ini sangat penting karena keika seseorang sedang
berkarya , tiba-tiba ingatannya bebabaur dengan pikiran
lain sehingga terjadi kelupaan. Dengan demikian, rancangan kerja
yang telah ditulis dapat mengingatkan kembali gagasan yang telah terputus.
Ide
dan gagasan dalm menciptakan karya seni dengan memanfaatkan eknologi
(sederhana) perlu dituangkan dala sebuah rancangan
yang meliputi karya apa yang akan dibuuat, bagaimana latar belakang munculnya
ide dan gagasan dan manfaat karya terseut. Selain itu jelaskan pula dalam
ramcanagan tersebut tentan bagaimana teknik dan cara kerja atau langkah yang
akan dikerjakan untuk membuat / mewujudkan ide / gagasaan tersebut. Bahan apa
yang akan digunakan, bagimana karakteristi bahan tersebut. Juga perlu diuat
dalam rancangan tersebut tentang kesulitan yang diperkirakan akan ditemui.
No comments:
Post a Comment